Selasa, 04 Maret 2014

Theories Of Learning


Judul buku : Theories Of Learning
Penulis      : B.R.Hergenhahn, Matthew H.Olson

BAB 1
Apa itu belajar?

Ringkasan



B
elajar (learning) menurut American Heritage Dictionary mendefisikannya sebagai berikut: “to gain knowledge, comprehension, or mastery through experience or study” (untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman atau studi). Definisi yang lain dikemukakan oleh kimble yaitu: belajar sebagai akibat dari reinforced practice.
            Mari kita telaah sedikit lebih dalam terlebih dahulu. Pertama, belajar diukur berdasarkan perubahan dalam perilaku; dengan kata lain, hasil dari belajar harus selalu dierjemahkan kedalam perilaku atau tindakan yang dapat diamati. Kedua, perubahan behavioral ini relatif permanen; artinya hanya sementara dan tidak menetap. Ketiga, perubahan perilaku itu tidak selalu terjadi secara langsung setelah proses belajar selesai.Keempat, perubahan perilaku atau potensi behavioral berasal dari pengalaman atau praktik. Kelima, pengalaman, atau praktik, harus diperkuat;artinya, hanya respons-respons yang menyebabkan penguatanlah yang akan di pelajari.
APAKAH BELAJAR PASTI MENGHASILKAN PERUBAHAN PERILAKU ?
            Sebuah ilmu pengetahuan atau sains membutuhkan pokok persoalan yang diamati, dapat diukur, dan dalam ilmu psikologi, pokok persoalan itu adalah perilaku. Jadi apapun yang kita pelajari dalam psikologi, harus diekspresikan melalui, tetapi ini bukan berarti bahwa belajar adalah sebuah perilaku. Kita mempelajari perilaku sehingga kita bisa mengambil kesimpulan mengenai proses yang diyakini merupakan sebab dari perubahan perilaku yang kita lihat proses itulah dinamakan belajar. Menurut  Skinner adalah perubahan perilaku merupakan proses belajar itu sendiri dan tak perlu lagi ada proses lain yang harus disimpilkan.
            Kecuali penganut Skinner,kebanyakan teoretisi belajar memandang bahwa belajar sebagai sebuah proses yang memperantarai perilaku. Menurut mereka belajar adalah sesuatu yang terjadi sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan mendahului perubahan perilaku,berikut diagram variabelny:












 





Seberapa Permanenkah Relaif Permanen Itu ?
            Hasil darri belajar akan terus menetap sampai ia dilupakan atau muncul hasil belajar baru yang menggantikan hasil belajar yang lama. Jadi, keadaan temporer dan proses belajar akan memodifikasi perilaku, tetapi lewat belajar itulah modifikasi tersebut akan relatif lebih permanen,namun tidak bias ditentukan secara pasti.
Penerimaan kualifikasi “relatif permanen” dalam definisi belajar juga akan menentukan apakah proses sensitization (sensitisasi) dan habituation (habituasi). Sensitisasi adalah proses dimana suatu organism menjadi lebih responsif terhadap aspek tertentu dari lingkunganya. Habituation adalah proses dimana suatu organisme menjadi kurang responsif  pada lingkunganya.
Belajar dan Performa/Tindakan 
            Potensi untuk bertindak secara berbeda adalah berasal dari belajar, meskipun perilakunya tidak di pengaruhi dengan segera.
Mengapa Kita Mengacu pada Praktik atau Pengalaman ?
            Perilaku yang lebih sederhana adalah hasil dari reflek. Sebuah reflek dapat didefinisikan sebagai respons yang tak dipelajari lebih dahulu atau respons pembawaan internal dalam rangka bereaksi terhadap sekelompok stimuli tertentu.Perilaku yang kompleks adalah warisan genetis, maka perilaku itu akan disebut sebagai contoh dari instinct
            Pembentukan keterkaitan antara organisme dengan objek environmental dinamakan imprinting (penamaan). Imprinting hanya terjadi pada satu critical period (periode krisis),jika satu oranisme melakukan satu pola tindakan itu tidak bias dikatakan sebagai perilaku yang dipelajari.
Apakah Belajar Berasal dari Jenis Pengalaman Spesifik ?
            Menurut Kimble (1961), belajar dari praktik yang diperkuat. Dengan kata lain, hanya perilaku yang diperkuat yang akan dipelajari.
Definisi Belajar yang Dimodifikasi
            Belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke temporary body states (keadaan tubuh temporer ) seperti keadaan yang disebabkan oleh sakit, keletihan atau obat-obatan.
APAKAH ADA PERBEDAAN ANTARA JENIS-JENIS BELAJAR ?
            Conditioning (pengkondisian, pensyaratan) adalah istilah yang lebih spesifik yang dipakai untuk mendeskripsikan proseedur aktual yang dapat memodifikasi perilaku,ada dua jenis pengkondisian,instrumental dan classical.
Pengkondisian klasik
            Pengkondisian klasik sebagai berikut:
1.      Sebuah stimulus,seperti makanan. Stimulus yang menyebabkan reaksi natural dinamakan unconditioned stimulus (US). Reaksi natural dan otomatis terhadap unconditioned stimulus dinamakan unconditioned response(UR)
2.      Suatu stimulus netral (stimulus yang tidak menimbulkan UR), stimulus netral dinamakan conditioned stimulus (CS)
3.      Setelah CS dan US dipasangkan beberapa kali, dengan CS selalu mendahului US, kemudian disajikan CS saja, dan organisme itu akan mengeluarkan air liur. Dalam pengkondisian klasik, penguatan tidak bergantung pada respons nyata yang dibuat oleh organisme.

Pengkondisian instrumental
            Dalam pengkondisian instrumental, organisme harus bertindak dengan cara tertentu sebelum perilaku diperkuat; yakni penguatan bergantung pada perilaku organisme. Jika binatang tidak melakukan tindakan yang diharapkan, penguatan tidak terjadi. Jadi dalam pengkondisian instrumental ini, perilaku adalah “instrumental” (penting sekali) untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya yakni penguat (reinforce). 

BELAJAR DAN SURVIVAL
           
            Penyesuaian otomatis dinamakan homoestatic mechanism (mekanisme homoestatis) karena fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan fisiologis, atau homoestasis. Organism juga tak bisa bertahan hidup lama jika tidak belajar tentang objek mana di dalam lingkungan yang berbahaya dan mana yang aman,proses belajar memungkinkan organisme bertindak secara fleksibel untuk bertahan hidup di dalam kondisi lingkungan yang bervariasi.
            Karenanya belajar harus dilihat sebagai alat utama yang digunakan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan . alat lainya adalah mekanisme homeostatis, gerak refleks, dan setidaknya dalam kasus binatang, perilaku adaptif yang tak perlu dipelajari lebih dahulu.

UNTUK APA MENGKAJI PROSES BELAJAR ?
           
            Karena kebanyakan perilaku manusia itu berbentuk melalui proses belajar, penelitian atas prinsip-prinsip belajar akan membantu kita memahami mengapa kita berperilaku seperti yang kita lakukan sekarang. Pemahaman tentang proses belajar akan menambah pengetahuan kita bukan hanya tentang perilaku normal dan perilaku adaptif tetapi juga situasi yang menimbulkan perilaku maladaptif dan perilaku abnormal.
            Salah satu atribut manusia yang terpenting adalah bahasa, dan tak diragukan lagi bahwa perkembangan suatu bahasa terutama berasal dari belajar.penggunaan proses belajar terprogram, mesin pengajaran, dan instruksi dengan bantuan computer adalah contoh dari bagaimana riset tentang proses belajar bisa memengaruhi praktik pengajaran. Kita bisa menyimpulkan bahwa setelah pengetahuan kita tentang proses belajar semakin bertambah, praktik pendidikan akan semakin efisien dan efektif.

.BAB 2
Pendekatan Untuk Studi Tentang Belajar

            Metode mempelajari fenomena saat fenomena itu terjadi secara alamiah  dinamakan naturalistic observation, dengan teknik ini, kita melakukan observasi atau pengamatan secara mendetail dan membuat catatan atas apa-apa yang tengah dikaji. Riset ini sering menghasilkan pengelompokan atau klasifikasi berrbagai elemen fenomena yang diteliti.
            Ada kekurangan dalam pendekatan observasi naturalistis yang pertama,karena situasi kelas sangatlah kompleks maka sulit untuk mengamati dan mencatat dengan akurat. Kedua,ada kecenderungan untuk mengklasifikasi peristiwa ke dalam bagian-bagian yang mungkin terlalu komperhensif. Dengan kata lain, observasi naturalistis mungki peting untuk mengisolasi kelompok-kelompok kejadian untuk keperluan studi lebih lanjut,kemudian harus direduksi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil untuk analisis lebih lanjut, yang dinamakan pendekatan elementism.

STUDI SISTEMATIS TERHADAP BELAJAR

Apakah ilmu pengetahuan (sains) itu ?

Menurut Herganhahn dan Olson (2003),
 Science mengombinasikan dua pandangan filsafat kuno tentang asal usul pengetahuan. Salah satunya dinamakan rasionalisme, menyatakan bahwa seseorang mendapatkan pengetahuan dengan menggunakan pikiran, atau dengan berikir, menalar dan menggunakan logika. Menurut rasionalis, informasi harus dipilah-plah oleh pikiran sebelum konklusi (kesimpulan) yang rasional dan masuk akal (reasonable) dapat diambil. Kedua, dinamakan empirisme, menyatakan bahwa pengalaman indrawi adalah basis dari semua pengetahuan. Jadi rasionalis menekankan pada operasi mental sedangkan epiris menyamakan pengetahuan dengan pengalaman.
Aspek-Aspek Teori
            Dalam pengetahuan ilmiah, empiris dan rasionalisme menyatu dalam scientific theory (Hergenhahn & Olson, 2003, h. 11). Teori ilmiah mengandung dua aspek penting. Pertama, sebuah teori memiliki formal aspect, yang mencakup kata dan simbol yang ada di dalam teori. Kedua, sebuah teori memiliki empirical aspect,yang terdiri dari peristiwa-peristiwa fisik yang hendak dijelaskan oleh teori itu.
            Stanovich mengatakan: sebuah teori dalam ilmu pengetahuan adalah seperangkat konsep yang saling terkait yang digunakan untuk menjelaskan sekumpulan data dan unyuk membuat prediksi tentang hasil dari suatu kegiatan eksperimen dimasa depan. Hipotesis adalah prediksi spesifik ysng berasal dari teori yang lebih umum dan komperhensif. Teori yang diakui saat ini adalah teori yang banyak dari hipotesisnya benar (confirmed). Jadi teori-teori yang didiskusikan secara ilmiah adalah teori yang sudah diverifikasi sampai tingkat tertentu dan teori tidak memberikan prediksi yang keliru atau bertentangan dengan data yang tersedia.scientific law didefinisikan sebagai hubungan yang konsisten antara dua atau lebih kelompok kejadian yang terlihat.

Dari Riset Hingga Teori
            Disini hubungan yang diamati adalah antara tingkat penyingkiran makanan dan tindakan atau performa dalam menjalankan tugas belajar. Periset meneliti menyingkirkan makanan dan minuman dalam waktu yang lama, kecepatan belajar meningkat.
            Periset mencoba mengelompokkan secara koheren yang fungsinya:
1.      Synthesizing function, yang berusaha menjelaskan secara sistematis sejumlah besar dan observasi.
2.      Heuristic function, yang menunjukkan jalan ke riset selanjutnya.
Periset bisa mengambil langkah lebih jauh dengan berusaha mensintesiskan tiga term.






Motivasi
 


 




            konsep teoretis        konsep teoretis







Hasil dari riset
                                                           
Hasil dari riset
                                               
Hasil dari riset

 

Hasil dari riset
                                                           
Hasil dari riset
                                               
Hasil dari riset

 

Hasil dari riset
                                                           
Hasil dari riset
                                               
Hasil dari riset

 
 
Hubungan antara konsep teoretis dengan kejadian empiris
Teori sebagi alat
            Teori hanya alat riset, maka tidak bisa dikatakan salah atau benar, hanya bisa dikatakan berguna atau tidak berguna. Jika teori menjelaskan berbagai observasi, dan jika teori memicu riset lanjutan, maka teori itu bagus. Jadi, kita melihat bahwa teori harus terus-menerus menghasilkan hipotesis dasar yang mungkin membuktikan bahwa teori itu tidak efektif.
Prinsip parsimony
            Karakteristik lain dari ilmu pengetahuan adalah mengikuti principle of parsimony,prinsip ini menyatakan bahwa ketika dua teori yang sama-sama efektif dapat menjelasskan fenomena yang sama, maka kita harus menggunakan penjelasan yang lebih sederhana.
Ringkasan karakteristik teori ilmiah
1.      Teori mensintesiskan sejumlah observasi.
2.      Teori yang baik bersifat heuristic (menimbulkan riset baru).
3.      Teori harus menghasilkan hipotesis yang dapat diverifikasi secara empiris.
4.      Teori adalah alat dan karenanya tidak bisa dikatakan salah atau benar, bisa dikatakan berguna atau tidak berguna.
5.      Teori dipilih berdasarkan hokum parsimoni .
6.      Teori memuat abstrak.
7.      Aspek formal dari suatu teori harus dikorelasikan dengan kejadian yang dapat diamati, yang merupakan aspek ampiris dari suatu teori.
8.      Semua teori adalah usaha untuk menjelaskan kejadian empiris, dan karenanya harus diawali dan diakhiri dengan observasi empiris.
EKSPERIMEN BELAJAR
            Jalanya teori ke riset pertama,kita harus menjelaskan sebuah pokok persoalan. Kemudian, kita berusaha menyebutkan kondisi-kondisi yang diperlukan agar fenomena itu terjadi. Terakhir, kita mengubah pernyataan teoretis tentang proses belajar dalam term aktivitas atau pelaksanaan eksperimental yang dapat diidentifikasi dan dapat diulang dinamakan operational definition.
Keputusan arbitrer dalam menentukan eksperimen belajar
1)      Aspek proses belajar yang harus diteliti.

Aspek yang harus diteliti sebagian ditentukan oleh teori tentang belajar yang dianut seseorang. Seseorang dapat mengkaji tindak belajar dalam laboratorium,atau mengamati proses belajar yang terjadi di kelas melalui observasi naturalistic.
2)      Teknik idiografis vs. nomotetis.
Kedua teknik itu diakui luas, dan keduanya menghasilkan informasi yang signifikan tentang proses belajar.
3)      Subjek manusia vs.subjek hewan nonmanusia.

Manusia sebagai eksperiment mesti memikirkan bagaimana hassil riset dari laboratorium bisa digeneralisasikan ke dunia luar. Jika menggunakan subjek non manusia, juga Mesti memikirkan
Bagaimana menggeneralisasikan proses belajar dari satu spesies ke spesies lainya dan Bagaimana  digeneralisasikan ke dunia luar.
4)      Teknik korelasi vs. tekik eksperimental.

Teknik korelasi adalah mengorelasikan satu respons dengan respons lain.teknik eksperimental secara sistematis memvariasikan satu lebih kejadian lingkungan dan mencatat efek-efeknya pada variable terikat.
5)      Variable bebas yang akan dikaji.

Variable  bebas dalam eksperimen secara otomatis akan muncul.
6)      Banyaknya level bebas yang akan diteliti.

Periset harus menentukan berapa banyak level variable bebas yang mesti direpresentasikan dalam eksperimen.
7)      Memilih variable bebas.

Variable yang umum dalam eksperimen belajar antara lain:
·         Skor atau nilai tes ujian
·         Trials to extinction
·         Kecepatan lari
·         Tingkat respons
·         Waktu untuk menemukan solusi
·         Trials to criterion
·         Latensi
·         Probabilitas respons
·         Jumlah kesalahan
·         Besaran respons
8)      Analisis dan interpetasi data.

Analisis data juga sangat penting agar member efek signifikan terhadap kesimpulan yang diambil, kemudian analisis tersebut diinterpretasikan.
PENGGUNAAN MODEL
            Penggunaan model digunakan untuk memahami hal-hal yang belum atau kurang diketahui.


BELAJAR DALAM LABORATORIUM VERSUS OBSERVASI NATURLISTIS
            Keuntungan dalam laboratorium adalah eksperimenter dapat mengontrol situasi dan karenanya bisa memeriksa secara sistematis sejumlah kondisi yang berbeda dan efeknya terhadap belajar. Periset berpendapat bahwa yang paling baik adalah mengombinasikan obseervasi naturalistis dan percobaan laboratorium.
PANDANGAN KUHN TENTANG BGAIMANA ILMU PENGETAHUAN BERUBAH
            Menurut Kuhn, ilmuwan yang bekerja di bidang tertentu biasanya menerima sudut pandang tertentu tentang apa-apa yang sedang dipelajari. Menurutnya ilmuan yang mengikuti paradigma tertentu yakni mereka yang terlibat dalam ilmu pengetahuan normal, hanya memberikan semacam “mop-up operation”.
PANDANGAN POPPER TENTANG ILMU PENGETAHUAN
            Menurut popper ide bahwa ilmuan melakukan berbagai pengamatan empiris dan kemudian berusaha menjelaskan observasi itu adalah gagasan yang keliru, menurutnya problem akan menentukan observasi mana yang akan dilakukan oleh ilmuan, langkah selanjutnya mengajukan solusi persoalan.
KUHN VS. POPPER
            Menurut Popper apa yang disebut Kuhn sebagai ilmu normal bukanlah ilmu pengetahuan sama sekali. Kuhn  menekankan factor sosiologis dan osikologis sedangkan analisis popper menekankan penolakan logis atau solusi problem yang diusulkan.

BAB 3
Gagasan Awal Tentang Belajar
EPISTEMOLOGI DAN TEORI BELAJAR
            Estimologi adalah cabang filsafat yang bekaitan dengan hakikat pengetahuan.
PLATO
            Plato (427-347 SM) adalah murid paling terkenal dari filsuf socratik, plato merefleksikan penerimaan terhadap semesta yang dualistic seperti yang diyakini Pythagorean.


Teori pengetahuan kenangan
            Menurut plato setiap objek di dunia fisik memiliki “ide” atau “bentuk” abstrak yang menyebabkanya, plato adalah nativis karena dia menganggap pengetahuan adalah diwariskan.
ARISTOTELES
            Aristoteles (384-322 sm), merupakan salah satu murid plato yang berbeda pendapat denganya, Aristoteles menganggap informassi indrawi adalah basis dari semua pengetahuan, dia menganggap bahwa kesan indra adalah awal dari pengetahuan-pikiran kemudian harus merenungi kesan ini untuk menemukan hokum-hukum yang ada didalamnya.
AWAL PSIKOLOGI MODERN
            Rene Descartes (1596-1650) mengkaji semua penelitian filsafat dengan sikap ragu,ia kemudian mempostulatkan pemisahan antara pikiran dan tubuh, ia bersandar pada innate ideas (ide bawaan).
            Thomas hobbes (1588-1679) menentang bahwa ide bawaan adalah sumber pengetahuan, menurutnya indra adalah sumber dari semua pengetahuan,dan perilaku manusia dikontrol oleh “hasrat-keinginan” dan “keengganan”.
            John locke (1632-1704) menentang gagasan ide-ide bawaan, menurutnya pikiran terdiri dari ide, dan ide datang dari pengalaman.
            George Berkeley (1685-1753) mengklaim bahwa locke tidak melangkah cukup jauh,ia mengklaim bahwa kita hanya bisa merasakan kualitas sekunder.
            David hume (1711-1776) mengemukakan argumen Berkeley tersebut selangkah lebih maju,dia menambahkan bahwa kita tak tahu pasti soal ide.
            Immanuel kant (1724-1804) mengatakan bahwa hume telah menyadarkan dari “kepasifan dogmatic” dan menyebabkannya berusaha menyelamatkan filsafat dari skeotisisme hume,kant menganggap bahwa analisis yang cermat terhadap pengalaman kita akan mengungkapkan kategori pemikiran tertentu.
            John stuart mill (1806-1873) terganggu oleh pendapat dari assosiasonis seperti hobbes dan locke, mill berpendapat  bahwa beberapa ide sederhana dikombinasikan menjadi satu totalitas baru yang tidak mirip dengan bagian-bagianya.
PENGARUH HISTORIS LAIN TERHADAP TEORI BELAJAR
            Thomas reid (1710-1796) menentang elementis dari empiris, ia percaya bahwa pikiran memiliki kekuatan sendiri yang sangat mempengaruhi cara kita memandang dunia. Ia mengemukakan adanya 27 fakultas pikiran yang kebanyaan diantaranya adalah bawaan.
            Franz joseph gall (1758-1828) membawa psikologi fakultas selangkah lebih Maju, dia mengasumsikan bahwa fakultas itu terletak di lokasi tertentu di otak.
            Charles Darwin (1809-1882) mendukung evolusi biologis dengan menyajika banyak bukti,sehingga pandanganya dikaji secara serius.
            Herman ebbinghaus (1850-1909) ia membebaskan psikologi dari filsafat dengan menunjukan bahwa “proses mental yang lebih tinggi” dari belajar dan memori dapat di teliti secara eksperimental.
MAZHAB PSIKOLOGI AWAL
Voluntarisme
            Aliran ini didirikan oleh Wilhelm maximillian wundt (1832-1920) tujuan wundt adalah mempelajari kesadaran bagaimana ia dialami secara langsung dan mempelajari produk dari kesadaran sebagaimana ia dialami secara langung  dan mempelajari produk dari kesadaran seperti berbagai pencapaian cultural. Menurutnya psikologi eksperimental terbatas kegunaanya dalam mempelajari pikiran manusia.
Strukturalisme
Edward titchener (1867-1927) mendirikan alairan ini di cornell university. Strukturalisme, seperti aspek eksperimental dan voluntarisme wundt, melakukan studi sistematis atas kesadaran manusia dan ia juga mencari unsure-unsur pemikiran.
Fungsionalisme
            Didirikan oleh William james (1842-1910) berada di AS, penekanan mereka selalu sama kegunaan kesadaran dan perilaku dalam menyesuaikan diri dengan lingkunganya, ia membahas strukturalis. Kesadaran, katanya, tidak dapat direduksi menjadi elemen-elemen.
Behaviorisme
            Didirikan oleh john b. Watson (1878-1958) yang mengatakan bahwa kesadaran hanya dapat di pelajari melalui proses instropeksi, sebuah alat riset yang tidak bisa diandalkan, seharusnya kesadaran tidak usah dipelajari sama sekali.
RINGKASAN DAN ULASAN
            Dari sejarah di bab ini dapat dilihat bahwa teori belajar memiliki warisan yang kaya dan beragam,sebagai akibat dari warisan ini ada banyak sudut pandang tentang proses belajar.


BAB 5
Burrhus Frederic skinner
            Skinner (1904-1990) lahir di Susquehanna, Pennsylvania. Meraih gelar master pada 1930 dan ph.D. pada 1931 dari Harvard university. Buku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya dengan judul A Digest Of Decisions Of The Anthracite Board Of Conciliation.skinner mengajar psikologi di university of Minnesota antara 1936 dan 1945 dan menulis buku the behavior of organisms (1938),salah satu perhatian utamanya adlah menghubungkan temuan laborayoriumnya dengan solusi problem manusia,dua artikelnya yaitu “The Science Of Learning And The Art Of Teaching”(1954)  dan “Teaching Machines” dia juga menulis gagasanya sendiri bersama Holland dalam buku the Analysis Of Behaviour (Holland & skinner, 1961), pada 1948 dia menulis novel utopian berjudul walden two, belakangan skinner menulis beyond freedom and dignity (1971)
KONSEP TEORETIS UTAMA
Behaviorisme Radikal
            Skinner mengadopsi dan mengembangkan filsafat ilmiah dikenal sebagai radical behaviorism orientasi ini menolak bahasa ilmiah dan interprestasi yang mengacu pada mentalistic event. Menurut skinner aspek yang dapat diamati dan dapat diukur dari lingkungan, dari perilaku organism, dan dari konsekuensi perilaku itulah yang merupakan materi penting untuk penelitian ilmiah.
Perilaku Responden Dan Operan
Skinner membedakan dua jenis perilaku : respondent behavior, yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali, dan operant behavior,yang tidak diakibatkan oleh stimulus yang dikenal tetapi dilakukan sendiri oleh organism.
Pengkondisian Tipe S dan Tipe R
            Pengkondisian tipe S dinamakan respondent conditioning,yang menekankan arti penting stimulus dalam menimbulkan respons yang diinginkan. Tipe R menyangkut perilaku operan, karena  dinamakan operant conditioning.
Prisip Pengkondisian Operan
            Ada dua prinsip pengkondisian tipe R:
1.      Setiap respons yang  diikuti dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang
2.      Stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respons operan.
Menurut skinner organisme bernyawa akan senantiasa dikondisikan oleh lingkunganya.
Kotak Skinner
Sebagian besar percobaan binatang skinner awal dilakukan dalam ruang tes tes kecil yang kemudian terkenal sebagai skinner box (kotak skinner). Kotak ini adalah pengemban dari kotak teka-teki yang dipakai oleh thorndike.
Pencatatan Kumulatif
            Skinner menggunakan cumulative recording (pencatatan kumultatif) untuk mencatat perilaku hewan dalam kotak skinner.
Pengkondisian Respons Penekanan-Tuas
            Pengkondisian Respons Penekanan -Tuas menggunkan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Deprivasi.
2.      Magazine training.
3.      Penekana tuas.
Pembentukan
Salah satu cara melatih respons penekanan tuas adalah menempatkan hewan yang kelaparan dalam kotak skinner, eksperimenter cukup mengecek pencatatan kumulatif secara  berkala untuk melihat apakah ada respons yang dikuasai.
Pelenyapan
            Ketika kita mencabut penguat dari situasi pengkondisian operan, berarti melakukan extinction (pelenyapan)
Pemulihan Spontan
            Apabila hewan dikembalikan kesarangnya dalam periode waktu tertentu dan kemudian dikembalikan ke situasi percobaan, ia akan mulai menekan tuas dengan segera tanpa  perlu dilatih lagi. Ini disebut spontaneous recovery (pemulihan spontan).
Perilaku Takhayul
            Menurut prinsip pengkondisian operan, kita dapat memperkirakan bahwa perilaku yang dilakukan hewan ketika mekanisme pembetri makanan diaktifkan akan diperkuat, dan hewan akan cenderung mengulangi perilaku yang diperkuat itu. Karena penguat dalam situasi ini tidak bergantung pada perilaku hewan, maka dinamakan noncontigent reinforcement (penguat noonkontingen)
Operan Diskriminatif
            Kita bisa mengatur situasu sedemikian rupa sehingga hewan akan menerima secuil makanan apabila cahaya  tidak mendapat makanan jika cahaya padam, kkondisi ini cahaya disebut discriminative stimulus. Jadi, operan diskriminatif melibatkan suatu sinyal yang menimbulkan respons yang giliranya menimbulkan penguatan.
Penguatan Sekunder
Setiap stimulus netral yang dipasangkan dengan penguat utama (misalnya makanan atau air) akan memiliki property sendiri,ini adalah prinsip penguatan sekunder.
Penguat Yang Digneralisasikan
            Suatu generalized reinforce (penguat yang digeneralisasikan) adalah penguat sekunder yang dipasangkan dengan lebbih dari satu penguat utama.
Perantaian
            Satu respons dapat membawa organisme berhubungan dengan stimuli yang bertindak sebagai SD untuk respons lainya, yang pada giliranya akan menyebabkanya mengalami stimuli yang menyebabkan respons ketiga, dan seterusnya, proses ini disebut chaining (perantaian atau proses berantai).
Penguat Positif Dan Negatif
            Primary positive reinforcement (penguatan positif primer), ini adalah sesuatu yang secara alamiah memperkuat bagi organisme dan berkaitan dengan survival, seperti makanan dan minuman.
            Primary negative reinforce (penguat negative primer) adalah suatu yang membahayakan secara tidak alamiah bagi organisme, seperti suara yang amat tinggi atau setrum listrik.
Hukuman
            Punishment (hukuman) terjadi ketika suatu respons menghilangkan sesuatu yang positif dari situasi atau menambahkan sesuatu yang negative. Argument yang menentang hukuman yaitu:
1.      Hukuman menyebabkan efek samping emosional yang buruk.
2.      Hukuman menunjukan apa yang tidak boleh digunakan organisme, bukan apa yang seharusnya dilakukan.
3.      Hukuman menjustifikasi tindakan menyakiti pihak lain.
4.      Berada dalam situasi dimana perilaku yang dahulu dihukum kini dapat dilakukan tanpa mendapat hukuman lagi mungkin akan menyebabkan anak merasa diperbolehkan melakukanya lagi
5.      Hukuman akan menimbulkan agesi terhadap pelaku penghukum dan pihak lain
6.      Hukuman sering mengganti respons yang tidak diinginkan dengan respons yang tak di inginkan lainya.
Alternative Untuk Hukuman
            Situasi yang menyebabkan perilaku yang tak diinginkan bisa diubah, dan karenanya akan mengubah perilaku. Cara lainya adalah dengan membiarkan waktu yang menentukan, tetapi cara ini  boleh jadi akan terlalu lama,kebiasaan tidak akan mudah dilupakan.
Perbandingan Skinner Dan Thorndike
            Thorndike tertarik mengukur seberpa lama  waktu yang dibutuhkan binatang untuk melakukan tugas yang diperlukan untuk membebaskan diri dari kurungan dan mengilustrasikan bahwa dua pendekatan itu berbeda, istilah operand an instrumental tidak dapat di pertukarkan. Skinner sebaliknya, menggunakan tingkat respons sebagai variable terikatnya, pengkondisian operanya dengan pengkondisian instrumental.
Jadwal Penguatan
            Ada beberapa jadwal penguatan lazim dipakai :
1.      Continuous reinforcement schedule .
2.      Fixed interval reinforcement schedule .
3.      Fixed ration reinforcement schedule .
4.      Variable interval reinforcement schedule .
5.      Variable ration reinforcement schedule .
6.      Concurrent schedules and the matching law.
7.      Concurrent chain reinforcement schedule
8.      Progressive ratio schedules and behavioral economics.
Perilaku Verbal
            Skinner percaya bahwa perilaku verbal dapat dijelaskan dalam konteks teori penguatan. Bicara dan mendengar adalah respons-respons yang dipengaruhi oleh penguatan,seperti halnya respons lainya. Skinner menggolongkan respons verbal berdasarkan bagaimana mereka terkait dengan penguatan, yaitu:
1.      Mand.
2.      Tact
3.      Echoic behavior
4.      Autoclitic behavior.
Kontrak Kontingensi
Contingency contracting (reinforcement schedule) adalah perluasan pemikiran Skinnerian. Berarti menyusun semacam tata-situasi dimana seseorang mendapat sesuatu yang diinginkanya apabila orang itu bertindak dalam cara tertentu.
Sikap Skinner Terhadap Teori Belajar
            Skinner percaya bahwa tak perlu kita merumuskan teori yang rumit ntuk mempelajari perilaku manusia, dan dia percaya kita tak perlu tahu korelasi fisiologis dari perilaku. Pendekatan skinner (1953) untuk riset adalah dengan melakukan functional analysis antara kejadian perangsang dengan perilaku yang dapat diukur.
Kebutuhan Akan Teknologi Perilaku
            Skinner menganggap teknologi perilaku yang disusun dengan cermat akan bisa membantu manusia memecahkan banyak masalah, skinner berpendapat bahwa kepercayaan itu mengganggu solusi problem utama kita dan juga mencegah perkembangan alat yang bisa memecahkan problem tersebut.



RELATIVITAS PENGUATAN
David Premack
            Secara spesifik dia menunjukkan bahwa setiap respons yang terjadi dengan frekuensi yang cukup tinggi dapat dipakai untuk memperkuat respons yang terjadi dengan frekuensi relative rendah. Menurutnya  cara untuk mengetahui apa yang bisa dipakai sebagai penguat adalah dengan mengamati perilaku organisme saat ia melakukan sejumlah aktivitas, dan aktivitas yang sering dilakukan dapat dipakai sebagai penguat untuk aktivitas yang kurang seringg dilakukan.
Revisi Prinsip Premack
            Dia menghindari kesulitan yang berkaitan dengan pendeskripsian aspek biologis dari penguatan,salah satu temuan penting yang diambil dari periset premack adalah bahwa argument transituasional tidak memadai atau bahkan keliru.
William Timberlake
            Timberlake membedakan antara hipotesis probabilitas-diferensial, pendapat yang dianut oleh premack, dengan disequilibrium hypothesis,pendapat yang berasal dari studi premack, meskipun pendapat premack dan timberlake merupkan perbaikan atas ide lama bahwa “penguat adalah hal-hal yang menguatkan,”pandangan timberlake member perspektif baru yang penting mengenai penguatan dan kontingensi penguatan.
KESALAHAN PERILAKU ORGANISME
            Pandangan yang berbeda dengan pendapat bahwa hokum belajar yang sama berlaku untuk semua mamalia tampaknyan adalah pandangan yang berkaitan dengan konsep insting, sebuah konsep yang ingin di buang behavioris,mereka yang percaya pada adanya insting mengatakan bahwa spesies yang berbeda memiki kecenderungan bawaan yang berbeda yang berinteraksi dengan hukum belajar, atau bahkan menolak hukum itu, keluarga breland menemukan bahwa kendati hewan-hewan mereka pada awalnya sangat terkondisikan, namun pada akhirnya perilaku naluriah mereka akan muncul dan akan memengaruhi apa-apa yang telah mereka pelajari.pandangan breland menganggap karya mereka menentang tiga assumsi behavioris  yakni:
1.      Bahwa hewan mempelajari situasi sebagai tabularasa.
2.      Bahwa perbedaaan diantara berbagai spesies adalah tak penting.
3.      Bahwa setiap respons dapat dikondisikan untuk setiap stimulus.
PANDANGAN SKINNER TENTANG PENDIDIKAN
            Menurut skinner belajar akan berlangsung sangat efektif apabila:
1.      Informasi yang akan dipelajari disajikan secara bertahap.
2.      Pembelajar segera dikasih umpan balik (feedback) mengenai akurasi pembelajaran mereka.
3.      Pembelajar mampu belajar dengan caranya sendiri.
WARISAN SKINNER: PSI, PBI, DAN BELAJAR ON-LINE
            Teknik pengajaran paling umum adalah pemberian ceramah pelajaran, skinner mengusulkan teknik pengajaran programmed learning (belajar terprogram),alatnya dinamakan teaching  machine. Pendekatan skinner untuk belajar terprogram mengandubg cirri-ciri:
1.      Lankah-langkah kecil.
2.      Respons yang jelas.
3.      Umpan balik segera.
4.      Self-pacing.
Siystem Instruksi Personal
            Memberikan pelajaran secara individual menggunakan empat langkah:
1.      Menentukan materi yang akan diajarkan.
2.      Membagi materi menjadi segmen-segmen tersendiri.
3.      Menciptakan metode evaluasi sejauh mana siswa telah menguasai materi dalam segmen tertentu.
4.      Mengizinkan siswa melangkah daru satu segmen ke segmen lainya sesuai kemampuan mereka.
Penekanan dalam pengajaran PSI adalah  penguassaan materi segmen yang diajarkan, biasanya ditunjukkan dengan kinerja pada ujian ringkas dan terfokus.
Instruksi Berbasis Komputer
Komputer  dipakai untuk mengajarkan pengajaran terprogram dinamakan computer-based instruction (CBI). Format pendidikan yang terkait dengan CBI adalah “kelas virtual”, terkadang disebut sebagai on-line education (pendidikan online).


EVALUASI TEORI SKINNER
Konstribusi
            Dibandingkan dengan banyak karya periset lainnya, system skinner cukup langsung dan dapat dengan muddah diaplikasikan ke berbagai problem mulai darri pelatihan hewan sampai terapi modifikasi perilaku manusia.
Kritik
            Staddon berpendapat bahwa keyakinan Skinnerian ini menyebabkan praktik pengasuha (parenting) dan legal yang keliru dan cacat, yang pada giliranya menyebabkan naiknya angka kejahatan, tindakan melanggar hukum, dan iliterasi.

BAB 9
William Kaye Estes
KONSEP TEORETIS UTAMA
Asumsi yang dibuat oleh estes:
Asumsi I. Situasi belajar terdiri dari banyak elemen stimulus dslsm jumlsh tertentu.
Asumsi II. Semus respons yang diberikan dalam situasi eksperimental dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu respons A1 dan A2
Asumsi III. Semua elemen di S dilekatkan dengan A1 atau A2.
Asumsi IV. Pembelajar terbatas kemampuannya dalam mengalami S.
Asumsi V. percobaan belajar berakhir ketika respons terjadi, jika respons A1 menghentikan percobaan, elemen stimulus dalam  dikondisikan ke respons A1.
Asumsi VI. Karena elemen di dikembalikan ke S pada akhir percobaan, dan karena yang dijadikan sampel pada awal percobaan belajar pada dasarnya adalah acak, proporsi elemen yang di kondisikan ke A1 dalam S akan tercermin dalam elemen pada awal setiap percobaan baru.
Pencocokan Probabilitas
            Eksperimen pencocokan probabilitas tradisional adalah menggunakan sinyal cahaya yang diikuti dengan satu atau dua cahaya lain.
MODEL BELAJAR MARKOV MENURUT ESTES
            Semua teori belajar statistical bersifat probabilistic yakni, variabel bebas yang mereka studi adalah probabilitas respons. Thorndike berpendapat bahwa belajar adalah bertahap dan bertambah sedikit demi sedikit dari satu percobaan ke percobaan selanjutnya. Hull dan skinner sepakat dengan thorndike. Guthrie berpendapat lain dengan  mengatakan bahwa belajar terjadi dalam cara all-or-none,namun kelihatan gradual karena kompleksnya tugas yang mesti dipelajari. Estes menyusun hipotesis tentang empat orang yang mengawali eksperimen dimana probabilitasnya dalam memberi respons adalah nol.
ESTES DAN PSIKOLOGI KODNITIF
            Belakangan ini estes lebih menekankan pada mekanisme kognitif dalam analisanya terhadap belajar. Estes mendeskripsiskan apa yang diyakininya terjadi dalam situasi pembuatan keputusan, dimana respons-respons yang berbeda diasosiasikan dengan hasil yang berbeda-beda.
Model Array Kognitif: Klasifikasi Dan Kategorisasi.
            Estes memandang teori sampling stimulus (SST) sebagai perluasan matematis dari teori transfer elemen identik thorndike. Yakni teori itu dikembangkan untuk membuat prediksi yang tepat tentang transfer training dari satu situasi ke situasi lain, berdasarkan elemen-elemen stimulus yang sama untuk keduanya. Focus model array g pada klasifikasi kejadian yang di temui dimasa sekarang atau masa depan. SST mengasumsikan hubungan stimulus aditif. Meskipun SST dan model array merefleksikan teori transfer elemen identik thorndike, keduanya merefleksikannya dengan cara berbeda.
            Model array mengasumsikan hubungan stimulus multiplikatif, menurut model array, kita menilai kesamaan stimuli dalam konteks baru yang berhubungan dengan stimuli dalam situasi training dengan membandingkan atribut-atribut dari elemen itu. Item dalam satu kategori adalah satu sama lain. Langkah pertama dalam mengembangkan model array untuk problem diatas adalah menentukan kesamaan item-item di dalam kategori. Item-item stimulus merepresentasikan seluruh kategori. Langkah selanjutnya dalam mengaplikasikan model array adalah menentukan sejauh mana stimulus parsial adaalah mewakili kategorinya secara keseluruhan.
Pandangan estes tentang perang penguatan.pendapat estes mengenai penguatan bersifat kognitif.menurut estes organisme bukan hanya belajar hubungan S-R teteapi juga hubungan R-O. dalam analisanya terhadap penguatan estes membuat perbedaan antara belajar dan performa. Menurutnya, penguatan dan hukuman bukan variable belajar sebab belajar terjadi tanpa penguatan dan hukum.
BELAJAR UNTUK BELAJAR
            Pendapat belajar incremental versus all-or-none (terkadang disebut continuity-noncontinuity controversy) masih ada dan kemungkinan akan terus berlangsung sampai beberapa wktu kedepan.ada bukti yang menunjukkan bahwa pandangan incremental dan all-or-none sama-sama benar, harlow menghadapkan monyet dengan 344 problem dikriminasi termasuk 32 problem praktis. Tampak bahwa hewan itu learning to learn, atau membentuk apa yang oleh harlow disebut learning set.
STATUS TERKINI MODEL MATEMATIKA UNTUK BELAJAR
            Pendekata estes sesungguhnya sering disebut sebagai model matematika untuk belajar sebab dia berusaha menunjukkan bagaimana proses  belajar dapat dideskripsikan dalam term rumus  matematika.tetapi model matematika tidak banyak member informasi baru tentang sifat dari proses belajar.
EVALUASI TEORI ESTES
Konstribusi
            Shepard (1992) melihat estes sebagai tokoh utama yang memengaruhi perubahan arah teori belajar, yang menggerakkannya ke bidang yang berorientasi kognitif, pendekatan estes cukup sederhana, hanya menggunakan dua factor yang menggunakan prinsip-prinsip teori probabilitas yang logis.
Kritik
            Kritikan yang pertama berkenaan dengan cakupan teori yang amat terbatas. Teori-teori awal lebih ambisius ketimbang teori estes, teori awal membangun struktur yang mungkin bisa menjelaskan banyak fenomena belajar. Teori estes mempresentasikan hubungan timbal balik antara  cakupan dan presisi prediksi yang menjadi cirri dari banyak teori matematika-psikologis.
            Kedua, shepard mengamati bahwa estes dan rekan-rekannya menyusun abstraksi matematika dalam teori dalam kondisi eksperimental yang terbatas.

BAB 12
Edward Chace Tolman
Tolman (1886-1959) lahir di newton, Massachusetts, dan meraih gelar B.S. dari Massachusetts institute of technology dibidang elektrokimia pada 1911. Gelar M.A.  (1912) dan Ph.D. (1915) diperoleh dari Havard University untuk bidang psikologi.
PERILAKU MOLAR
Karakteristik utama molar behavior (perilaku molar) adalah perilaku itu purposive (memiliki tujuan) yakni, ia selalu diarahkan untuk suatu tujuan. Tolman tak pernah berpendapat bahwa perilaku dapat dibagi-bagi menjadi unit-unit kecil untuk tujuan studi dia menganggap bahwa  seluruh pola piker memiliki makna, yang akan hilan jika diteliti dari sudut pandang elementistk. Tolman mengembangkan teori belajar kognitif, tetapi dalam analisis final, dia membahas apa yang selalu dikaji behavioris-stimuli yang dapat diamati dan respons nyata.
Penggunaan Tikus
            Tolman menggunakan tikus dalam eksperimen psikologi di University of California, dan dia mempersembahkan bukunya yang terbit pada 1932 untuk tikus putih.
KONSEP TEORITIS UTAMA
            Tolman memperkenalkan penggunaan variable intervening (penyela) ke dalam riset psikologi dan hull menjamin ide ini dari tolman. Hull dan Tolman menggunakan variable intervening dengan cara yang sama.
Apa Yang Terjadi ?
            Behavioris, seperti Pavlov, Watson, Guthrie, dan Hull, mengatakan bahwa asosiasi stimulus-respons adalah dipelajari dan proses belajar yang kompleks melibatkan hubungan S-R yang kompleks pula.
Tetapi, perlu ditunjukkan bahwa  motivasi adalah penting dalam teori tolman karena ia menentukan aspek apa dalam lingkungan yang akan diperhatikan oleh organisme.
Konfirmasi Versus Penguatan
            Tolman menganggap konsep penguatan tidak penting sebagai variable belajar,tetapi ada kemiripan antara apa yang dinamakan tolman sebagai konfirmasi dengan apa yang oleh behavioris dinamakan penguatan. Ekspektasi adalah  perkiraan tentang apa yang akan muncul, confirmation of an expectancy (konfirmasi harapan) dalam perkembangan peta kognitif adalah sama dengan gagasan penguatan, seperti yang dipakai oleh behavioris.
Vicarious Trial And Error
            Tindakan berhenti tikus sejenak dan melihat-lihat oleh tolman dinamakan vicarious trial and error.
Belajar Versus Performa
            Performa dapat dianggap sebagai penerjemahan belajar ke perilaku. Menurut tolman, kita tahu banyak hal tentang lingkungan kita namun hanya bertindak berdasaarkan informasi ini ketika kita membutuhkannya.
            Poin yang kita kemukakan sampai saat ini sebagai berikut:
1.      Organisme membawa berbagai macam hipotesis ke situasi pemecahan masalah, dan ia mungkin akan menggunakanya untuk memecahkan masalah.
2.      Hipotesis yang bertahan adalah hipotesis yang berhubungan paling baik dengan kenyataan, yakni hipotesis yang menghasilkan pencapaian tujuan.
3.      Setelah beberapa waktu akan berkembang peta kognitif, dan bisa dipakai dalam kondisi yang lain.
4.      Ketika ada beberapa permintaan atau motif yang harus dipenuhi, organisme akan menggunakan informasi dalam peta kognitifnya.
Belajar Laten
            Latent learning (belajar laten) aadalah belajar yang tidak diterjemahkan ke dalam performa atau kinerja,dengan kata lain adalah mungkin hasil belajar  akan tetap disimpan dalam jangka waktu yang lama sebelum ia dimunculkan dalam bentuk perilaku.
            Pelenyapan laten. Teoretisi penguatan seperti Pavlov, Hull, dan Skinner memandang pelenyapan (extinction) sebagai sebuah proses aktif. Menurut mereka agar terjadi pelenyapan, respons yang telah diperkuat sebelumnya harus diberikan tetapi tidak diperkuat.
Belajar Ruang Versus Belajar Respons
            Tolman berpendapat bahwa hewan belajar dimana sesuatu itu berada, sedangkan teoretisi S-R berpendapat bahwa hewan mempelajari respons spesifik dan stimuli spesifik. Hasilnya tampak bahwa lebih “natural” bagi hewan untuk belajar ruang ketimbang belajar respons spesifik, dan hasil yang dipakai untuk mendukung teori tolman.
Ekspektasi Penguatan
            Teori S-R memperkirakan bahwa perubahan penguat dalam situasi belajar tidak akan mengganggu perilaku selama kuantitas penguatan tidak berubah drastis. Tetapi tolman memperkirakan bahwa jika penguat diubah, perilaku akan terganggu karena dalam reinforcement expectancy (ekspektasi penguatan) pemguat tertentu akan menjadi bagian dari yang diharapkan.
ASPEK FORMAL TEORI TOLMAN
            Dalam artikel tolman “The Determiners Of Behavior At A Choice Point”. Menyatakan bahwa titik pilihan itu adalah tempat di mana tikus akan memutuskan untuk berbelok ke kiri atau ke kanan dalam jalur teka teki berbentuk T. Tolman berpendapat bahwa rasio perilaku ditentukan oleh pengalaman kolektif yang berasal dari tindakan berbelok ke setiap arah saat di titik pilihan dalam beberapa kali percobaan.
Variable Lingkungan
            Tolman memandang ∑OBO sebagai variable bebas karena ia berpengaruh langsung terhadap variable terikat (yakni, rasio perilaku), dan ia di dalam kontrol eksperimenter yang menentukan jumlah percobaan latihan.
Variable Perbedaan Individual
            Dalam variable perbedaan individual ini ditunjukkan oleh tolman sebagai berikut:
            H= heredity (warisan)
            A= age (usia)
T= previous training (training sebelumnya)
E= kondisi special endocrine (endokrin khusus), obat atau vitamin
Variable Intervening
            Tolman mendefinisikan teori sebagai perangkat variable intervening. Variable ini adalah sebuah unsur yang diciptakan oleh teoritis untuk membantu menjelaskan hubungan antara variable bebas dengan variable terikat.
FORMALISASI MACCORQUODALE DAN MEEHL ATAS TEORI TOLMAN
            Maccorquodale dan meehl (1953) berusaha melakukan formalisasi teori tolman seperti yangdilakukan voeks terhadap teori Guthrie.mereka berusaha untuk membuat istilah tolman menjadi lebih persis dan konsepnya lebih mudah diuji.
            Maccorquodale dan meehl (1953) mendeskripsikan teori tolman sebagai teori S1-R1-S2,dimana S1 menimbulkan ekspektansi, R1 menunjukkan cara ekspektansi itu ditindak lanjuti, dan S2 menunjukkan apa perkiraan organisme tentang hal yang terjadi sebagai akibat dari tindakannya dalam situasi tertentu.
ENAM JENIS BELAJAR
            Dalam artikel “There Is More Than One Kind Of Learning”, Tolman (1949) mengusulksn enam jenis belajar yaitu:
Cathexes
            Cathexes adalah tendensi belajar untuk mengasosiasikan objek tertentu dengan keadaan dorongan tertentu.
Keyakinan ekuivalensi
            Ketika “subtujuan”memiliki efek yang sama dengan tujuan itu sendiri, maka subtujuan dikatakan equivalence belief (keyakinan ekuivalensi).
Ekspektasi Medan
            Field expectancies (ekspektasi medan) berkembang dengan cara yang serupa dengan perkembangan peta kognitif. Organisme belajar bahwa sesuatu akan menimbulkan sesuatu yang lain.
Mode Medan-Kognisi
            Jenis belajar yang kurang diyakini oleh tolman adalah  field-cognition mode (mode medan kognisi), yakni strategi, suatu cara, untuk menangani situasi pemecahan problem.
Diskriminasi Dorongan
            Drive discrimination (diskriminasi dorongan) berarti bahwa organisme dapat menentukan keadaan dorongan mereka sendiri dan karenanya dapat merespons dengan benar.
Polar Motor
            Tolman menunjukkan bahwa teorinya terutama berkaitan dengan asosiasi ide dan tidak terlalu berhubungan dengan car aide-ide itu menjadi diasosiasikan dengan perilaku. Belajar motor patern (pola motor)  adalah usaha untuk memecahkan kesulitan ini.
Sikap Tolman Terhadap Torinya Sendiri
Tolman menyajikan versi final dari teorinya dalam psychology: A Study of a Science,yang diedit oleh Signmund Koch,terbit pada 1959, tahun ketika tolman meninggal dunia, pernyataan teori terakhir tolman yaitu: Saya memulai tulisan saya dengan banyak kegelisahan,saya merasa system saya sudah usang dan rasanya sia-sia mencoba memperbaruinya,dan kelihatanya akan kelewatan jika saya paksakan diri untuk menjadikan system itu cocok dengan rumusan yang telah dikemukakan dan diakui ole filsafat ilmu pengetahuan.
PENDAPAT TOLMAN TENTANG PENDIDIKAN
            Tolman dan Gestaltis sepakat mengenai praktik pendidikan keduanya menekankan pentingnya pemikiran dan pemahaman. Menurut tolman murid perlu melakukan tes hipotesis dalam situasi problem. Dalam hal ini pendapat tolman senada dengan teori factor kesalahan harlo, yang menyatakan bahwa belajar bukan hanya soal memberi respons atau strategi yang salah.
EVALUASI TEORI TOLMAN
Kontribusi
            Konstribusi tolman paling besar adalah temuan riset dan perannya sebagai tokoh antagonis bagi dominasi neobehaviorisme Hullian.
Kritik
            Malone (1991) mengemukakan kritik serius bahwa, dengan penggunaanya atas variable intervening, Tolman membawa psikologi mundur ke orientasi mentalistik abad ke-19, bukanya membawa maju ke abad ke-20

BAB 16
Penutup
TREN TERBARU DALAM TEORI BELAJAR
            Ada empat tren utama dalam pendekatan studi belajar dewasa ini:
            Pertama, teori belajar saat ini lebih sederhana cakupanya. Ketimbang berusaha menjelaskan semua aspek proses belajar, teoretisi saat ini sudah cukup puas meneliti beberapa aspek dari proses belajar.
            Kedua, ada penekanan pada neurofisiologis belajar.
            Ketiga, proses kognitif seperti pembentukan konsep, pengambilan risiko, dan pemecahan masalah kembali menjadi topic studi yang popular.
            Keempat, ada peningkatan perhatian terhadap aplikasi prinsip belajar untuk solusi problrm praktis.
BEBERAPA PERTANYAAN TENTANG BELAJAR YANG BELUM TERJAWAB
Bagaimana Belajar Bervariasi Sebagai Fungsi Pendewasaan ?
            Banyak peneliti (misalnya, piaget dan hebb) menemukan bahwa belajar yang terjadi pada satu tahap pendewasaan tidak sama dengan yang terjadi pada tahap pendewasaan lainnya.
Apakah Belajar Bergantung Pada Penguatan?
            Banyak teoritis belajar mengatakan bahwa belajar tergantung pada penguatan itu. Konsep penguatan Thorndike adalah “keadaan yang memuaskan”. Pavlov menyamakan penguatan dengan stimulus yang tak dikondisikan. Menurut Guthire, penguatan adalah segala sesuatu yang menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam kondisi yang menstimulasi. Menurut Skinner penguatan adalah hal-hal yang menambah tingkat respons. Menurut Hull penguatan adalah hal-hal yang menyebabkan reduksi stimulus dorongan. Menurut Tolman penguatan adalah konfirmasi ekspektasi atau harapan. Gestaltis menyamakan penguatan dengan reduksi ambiguities. Menurut Bandura penguatan intrinsik adalah perasaan yang dimiliki seseorang ketika kinerjanya menyamai atau melebihi standar internalnya atau ketika tujuan personal tercapai.
Bagaimana Belajar Bervariasi Sebagai Fungsi Spesies?
Bitterman (1960) mengamati bahwa beberapa spesies hewan tidak dapat belajar hal-hal yang dapat dipelajari spesies lain.
Dapatkah Beberapa Asosiasi Dipelajari Dengan Lebih Mudah Ketimbang Lainya?
            Asosiasi yang terkait langsung dengan kelangsungan hidup organisme adalah asosiasi yang paling mudah dibentuk.
Bagaimana Perilaku Yang Dipelajari Berinteraksi Dengan Perilaku Instingtif?
            Timberlake (2002)mengungkapkan interaksi lain antara kecenderungan alamiah suatu organisme dengan keterbatasan eksperimen belajar.
Bagaimana Belajar Bervariasi Sebagai Fungsi Dari Karakteristik Personalitas?
            Setelah secara operasional mendefinisikan cirri bawaan sebagai introversi atau ekstroversi dengan menggunakan tes tertulis, riset menunjukkan bahwa subjek yang amat cemas dikondisikan secara lebih cepat ketimbang subjek yang tidak begitu cemas (taylor, 1951).
Sejauh Mana Belajar Adalah Fungsi Dari Lingkungan Keseluruhan?
            Yang menjadi perhatian di sini adalah banyaknya pengalaman-pengalaman belajar seseorang berhubungan satunsama lain.
Bagaimana Semua Pertanyaan Di Atas Berhubungan Dengan Tipe Belajar?
            Istilah interaksi adalah salah satu istilah paling penting dalam sains. Secara umum, dikatakan ada dua variable berinteraksi ketika efek dari satu variable terhadap variable kedua adalah berbeda pada level yang berbeda.
BELUM ADA JAWABAN TENTANG PROSES BELAJAR
            Tidak ada jawaban final berkenaan dengan sifat belajar dalam buku ini, dalam sains pengetahuan terus berkembang dan evolusi akan bergantung pada variasi.
            Dalam menentukan perilaku manusia, tidak ada proses yang lebih penting ketimbang belajar, dan jika begitu, maka upaya yang penting yang bisa dilakukan seseorang adalah membantu mengungkapkan misteri dibalik proses belajar itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar